Labirin (Kokology 5)

>> Kamis, Maret 12, 2009

Mari kembali ke taman hiburan dan melanjutkan penjelajahan kita ke daya tarik pikiran alam bawah sadar. Anda sudah tidak asing lagi dengan beberapa permainan, roller coaster yang membuat pusing dan kegembiraan komedi putar. Rumah hantu masih menunggu disana, tapi itu disisakan bagi para pasangan untuk menjelajahinya. Bagaimana kalau kita masuk ke labirin saja?

Anda telah berhasil melewati jalan yang simpang siur dan sedang berdiri di pintu keluar. Pernyataan mana yang paling cocok menjelaskan perasaan Anda?

1. "Itu terlalu mudah. Sebentar saja sudah berhasil. Gampang sekali!"
2. "Yah, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melewatinya. Tapi setelah dipikir-pikir, aku rasa biasa saja"
3. Wah, aku tersesat! Sejenak, aku pikir tidak akan pernah keluar."
4. Aku bergabung dengan sekelompok orang di dalam dan mereka menunjukkan jalan keluar. Kalau tidak, aku mungkin masih berada disana"

Read more...

Penjelasan Anda Menjadi Hakim

Dalam istilah psikologi, aktor diasosiasikan dengan jiwa sosial (dari bahasa Latin yang berarti topeng), wajah yang Anda gunakan untuk berurusan dengan dunia luar. Membayangkan diri Anda sebagai seorang aktor memberikan kebebasan untuk memainkan peran sebagai diri sendiri. Setting ruang pengadilan menambah kegembiraan dan intensitas adegan tersebut. Bayangan peran yang sedang dimainkan menunjukkan bagaimana respon Anda terhadap krisis.

1. Pengacara
secara normal Anda tetap tenang di bawah tekanan. Jarang membiarkan orang lain melihat anda berkeringat. Tapi Anda juga memiliki wajah lain yang muncul hanya saay ada tekanan paling berat -- seorang pejuang kuat yang mampu melupakan pengekangan dan meledak ketika sebuah kasus mengharuskannya. Kombinasi ketenangan dan gairah yang berapi-api membuat anda melewati situasi yang paling berat sekalipun

2. Detektif
Anda tidak terpengaruh dengan kekacauan dan kebingungan dan selalu dapat menguasai diri saat orang lain tidak. orang-orang merasakan dan menghormati ketenangan dan cenderung meminta bantuan ketika dalam kesulitan. ini berarti masalah nampaknya mengikuti Anda. tapi anda tidak keberatan dengan penambahan stres -- bahkan membuat lebih tenang

3. Tersangka
sekilas Anda nampak tegar dan tidak peduli. Tapi di balik itu semua, Anda kekurangan sesuatu yang diperlukan untu melihat peperangan sampai akhir. Ketika segalanya menjadi sulit, anda menghabiskan waktu mengira-ngira dan menilai diri sendiri daripada menyelesaikan masalah. mungkin ini minat terbaik Anda untuk bekerja sama dengan orang yang dapat mengatasi segala sesuatu dengan lebih praktis

4. Saksi
Anda mungkin terlihat dapat bekerja sama dan suka menolong dalam situasi apapun. tapi fleksibilitas dan keinginan menyenangkan orang lain juga membuat anda menjadi sumber masalah lain. Dengan berusaha selalu menyenangkan orang lain, akhirnya Anda akan menjadi tidak konsisten bahkan sedikit tidak dapat dipercaya. Jangan terlalu khawatir tentang apakah pernyataan Anda akan membuat orang senang atau sedih. Satu-satunya hal yang harus Anda buktikan adalah diri sendiri.

Read more...

Penjelasan Bisikan di Kegelapan

Dalam skenario ini, kelelawar berfungsi sebagai simbol penuntun dan pertolongan bagi mereka yang tersesat dan sedang mengalami kesulitan. Dengan membayangkan apa yang akan dikatakan oleh kelelawar itu pada Anda, Anda sedang memberikan pandangan sekilas terhadap cara Anda merespon orang lain yang memerlukan bantuan Anda.

1. "Aku tahu dimana jalan keluarnya"
Anda cenderung menjadi orang yang sibuk dan mengetahui segalanya. Tidak diragukan Anda selalu bersedia memberikan bantuan atau sedikit nasehat. Tapi kadang-kadang Anda berusaha membantu walaupun tidak dibutuhkan. Akhirnya Anda kelihatan seperti orang yang suka mencampuri urusan orang

2. "Mari Kutunjukkan jalan keluarnya"
Kebesaran hati dan ketidakegoisan Anda menjadi teladan baik bagi orang lain. Orang-orang merasakan kekuatan dan kepedulian Anda dan terhubur hanya dengan mengetahui bahwa Anda ada di sana ketika muncul masalah

3. "Teruslah Mencari"
Anda tetap menjaga jarak karena rasa hormat Anda terhadap orang lain. Bukannya Anda tidak suka menolong. Tapi Anda hanya memberikan bantuan sesedikit mungkin ketika dimintai nasehat. Biasanya mendorong orang untuk menyelesaikannya sendiri. Prinsip untuk tidak ingin mencampuri adalah pendekatan jangka panjang terbaik dalam menolong orang lain menemukan kedewasaan dan kemandirian.

4. "Kau tidak akan pernah dapat keluar dari sini
Ketika melihat seseorang yang sedang sedih, gerakan pertama Anda adalah menendang mereka. Mungkin Anda biasa merasakan kesenangan diatas kemalangan orang lain. Tapi tidak berarti hal itu adalah sikap yang baik. Sikap anda tidak akan membuat Anda memiliki banyak teman atau menolong Anda mempertahankan teman yang sudah ada. Berhati-hatilah

Read more...

Bisikan di Kegelapan (Kokology 4)

>> Senin, Maret 09, 2009

Ketika Anda berpikir tentang kelelawar, gambaran pertama yang muncul di pikiran anda mungkin adalah gua yang gelap, langit yang gelap, dan monster penghisap darah. Tapi meskipun mereka adalah objek yang menakutkan penuh takhayul, kelelawar memiliki sisi rahasia yang lain. Meskipun nampak buas, kelelawar lebih damai daripada manusia. Jadi lain kali ketika melihat seekor kelelawar melintas dengan cepat di atas kepala Anda, bayangkan bahwa ia mungkin melihat kebawah dengan kekaguman dan ketakutan yang sama seperti Anda rasakan.
Anda sedang tersesat di gua besar yang dalam dan berkeliling di jalan yang berliku-liku. Selagi anda mencari jalan kembali ke atas, seekor kelelawar terbang diatas Anda dan membisikkan sesuatu di telinga...
Dari pilihan di bawah ini, apa yang dikatakan oleh makhluk misterius itu?
1. "Aku tahu dimana jalan keluarnya"
2. "Mari kutunjukkan jalan keluarnya"
3. "Teruslah Mencari"
4. "Kau tidak akan pernah keluar dari sini"

Read more...

Anda Menjadi Hakim (Kokology 3)

Anda tentu tahu suasana ruang pengadilan. bunyi pukulan palu. Pengacara yang cerdik. Keheningan yang muncul ketika putusan dibacakan. Ada beberapa adegan film yang lebih dramatis daripada suasana ruang pengadilan. itu adalah peperangan intelektual yang tegang dimana garis antara benar dan salah kadang-kadang tidak jelas dan hubungan antara hukum dan keadilan agak membingungkan.

Jika Anda adalah seorang aktor yang berperan dalam drama pengadilan, karakter mana yang dibayangkan sebagai diri anda?

1. Pengacara
2. Detektif
3. Tersangka
4. Saksi

Read more...

Penjelasan Burung Berwarna Biru

>> Jumat, Februari 06, 2009

Burung yang masuk ke kamar nampak seperti simbol nasib baik, tapi tiba-tiba berubah warna, membuat khawatir kebahagiaan Anda tidak akan bertahan lama. Reaksi terhadap situasi ini menunjukkan bagaimana Anda merespon kesulitan dan ketidakpastian dalam kehidupan nyata.

1. Mereka yang mengatakan burung tetap hitam memiliki pandangan pesimis.
Apakah Anda cenderung percaya bahwa sekali situasi menjadi buruk, maka tidak akan kembali normal? Mungkin Anda harus coba berpikir,"Jika situasi sudah sangat buruk, maka tidak akan berubah menjadi lebih buruk. Ingatlah, tidak ada hujan yang tidak berhenti. Tidak ada malam yang selalu gelap dimana tidak akan muncul fajar"

2. Mereka yang berkata burung berubah biru kembali adalah orang optimis
Anda percaya bahwa hidup adalah campuran antara baik dan buruk. tidak ada gunanya melawan kenyataan. Anda menerima kemalangan dengan tenang dan membiarkan segala sesuatunya berjalan sesuai jalur tanpa stres atau khawatir. Harapan ini membuat Anda menjalani gelombang kemalangan tanpa terhanyut didalamnya.

3. Mereka yang berkata burung berubah menjadi warna putih adalah orang tenang dan tegas di bawah tekanan.
Anda tidak perlu menghabiskan waktu hanya untuk resah dan tidak mengambil keputusan ketika krisis timbul. Jika situasi memburuk, Anda merasa lebih baik membuang kekalahan dan mencari cara baru mencapai sasaran daripada berhenti dalam kesedihan yang tidak perlu. Pendekatan proaktif ini berarti segala sesuatu secara alami berjalan sesuai keinginan

4. mereka yang berkata burung berubah menjadi warna emas dapat digambarkan sebagai orang yang tidak memiliki rasa takut.
Anda tidak mengenal tekanan. Bagi Anda, setiap krisis adalah sebuah kesempatan. Anda dapat dibandingkan dengan Napoleon yang berkata"...mustahil: kata itu bukanlah bahasa Prancis." Tapi berhati-hatilah untuk tidak membiarkan kepercayaan diri yang tidak terbatas mengalahkan Anda. Ada batas yang tipis antara tidak memiliki rasa takut dan membabi buta.

Read more...

Burung Berwarna Biru (Kokology 2)

>> Minggu, Februari 01, 2009

Suatu hari seekor burung berwarna biru tiba-tiba masuk ke kamar Anda melalui jendela dan terperangkap di dalam. Ada sesuatu pada burung tersesat ini yang menarik. Anda memutuskan untuk memeliharanya. Tapi Anda terkejut karena esoknya burung berubah warna, dari biru menjadi kuning! Burung berubah warna lagi dalam waktu semalam - di pagi hari di hari ketiga berubah menjadi merah terang, dan di hari keempat berubah menjadi hitam. Warna apa burung akan berubah ketika Anda bangun di hari kelima?

1. burung tidak berubah warna, tetap hitam
2. burung berubah kembali menjadi biru
3. burung berubah menjadi warna putih
4. burung berubah warna menjadi warna emas

perhatian : jangan lupa baca 8 tips kokology

Read more...

Penjelasan Perjalanan di Padang Gurun (Kokology 1)

Tema padang gurun dan unta melambangkan perjalanan ke arah kebebasan pribadi. secara spesifik, skenario ini menyingkap perasaan anda tentang perpisahan dengan kekasih. Jawaban menunjukkan bagaimana Anda bereaksi ketika saatnya tiba untuk berpisah.

1. Kata-kata yang Anda ucapkan kepada unta menyingkapkan apa yang akan di katakan kepada diri sendiri ketika menyadari bahwa cinta telah hilang. Apakah Anda mengatakan kata-kata dorongan seperti "Entah bagaimana caranya, kita pasti akan berhasil melaluinya!" atau "Jangan khawatir, ini tidak akan berlangsung selamanya"? atau apakah ada rasa keputusasaan - "Kita tersesat...., tidak ada harapan....Aku rasa kita akan mati disini"?

2. Dalam istilah psikologi, oase melambangkan kunci menyelesaikan masalah seseorang. Orang yang Anda temui disini dapat saja seseorang yang telah menolong dan menghibur anda di masa lalu atau orang tempat bersandar di saat-saat membutuhkan.

3. Kota tempat perjalanan berakhir merupakan pemulihan terhadap emosi saat pulih dari keadaan patah hati. Perasaan Anda, mencapai kota adalah perasaan sesungguhnya tentang akhirnya dapat mengatasi kehilangan orang yang dikasihi.

4. Penunggang baru adalah seorang dimana Anda merasakan adanya persaingan tersembunyi, iri hati, atau kebencian. Apakah orang yang disebut tadi adalah saingan cinta atau mungkin seseorang yang pernah membuat Anda patah hati?

Read more...

Inform Consent

>> Kamis, Januari 29, 2009

Informed consent adalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi yang efektif antara dokter dengan pasien, dan bertemunya pemikiran tentang apa yang akan dan apa yang tidak akan dilakukan terhadap pasien. Informed consent dilihat dari aspek hukum bukanlah sebagai perjanjian antara dua pihak, melainkan lebih ke arah persetujuan sepihak atas layanan yang ditawarkan pihak lain.[1]

Definisi operasionalnya adalah suatu pernyataan sepihak dari orang yang berhak (yaitu pasien, keluarga atau walinya) yang isinya berupa izin atau persetujuan kepada dokter untuk melakukan tindakan medik sesudah orang yang berhak tersebut diberi informasi secukupnya.[2]
Tiga elemen Informed consent [3]

1. Threshold elements

Elemen ini sebenarnya tidak tepat dianggap sebagai elemen, oleh karena sifatnya lebih ke arah syarat, yaitu pemberi consent haruslah seseorang yang kompeten (cakap). Kompeten disini diartikan sebagai kapasitas untuk membuat keputusan medis. Kompetensi manusia untuk membuat keputusan sebenarnya merupakan suaut kontinuum, dari sama sekali tidak memiliki kompetensi hingga memiliki kompetensi yang penuh. Diantaranya terdapat berbagai tingkat kompetensi membuat keputusan tertentu (keputusan yang reasonable berdasarkan alasan yang reasonable).

Secara hukum seseorang dianggap cakap (kompeten) apabila telah dewasa, sadar dan berada dalam keadaan mental yang tidak di bawah pengampuan. Dewasa diartikan sebagai usia telah mencapai 21 tahun atau telah pernah menikah. Sedangkan keadaan mental yang dianggap tidak kompeten adalah apabila mempunyai penyakit mental sedemikian rupa sehingga kemampuan membuat keputusan menjadi terganggu.

2. Information elements

Elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu, disclosure (pengungkapan) dan understanding (pemahaman).

Pengertian ”berdasarkan pemahaman yang adekuat membawa konsekuensi kepada tenaga medis untuk memberikan informasi (disclosure) sedemikian rupa sehingga pasien dapat mencapai pemahaman yang adekuat.

Dalam hal ini, seberapa ”baik” informasi harus diberikan kepada pasien, dapat dilihat dari 3 standar, yaitu :

o Standar Praktik Profesi

Bahwa kewajiban memberikan informasi dan kriteria ke-adekuat-an informasi ditentukan bagaimana BIASANYA dilakukan dalam komunitas tenaga medis.

Dalam standar ini ada kemungkinan bahwa kebiasaan tersebut di atas tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial setempat, misalnya resiko yang ”tidak bermakna” (menurut medis) tidak diinformasikan, padahal mungkin bermakna dari sisi sosial pasien.

o Standar Subyektif

Bahwa keputusan harus didasarkan atas nilai-nilai yang dianut oleh pasien secara pribadi, sehingga informasi yang diberikan harus memadai untuk pasien tersebut dalam membuat keputusan. Kesulitannya adalah mustahil (dalam hal waktu/kesempatan) bagi profesional medis memahami nilai-nilai yang secara individual dianut oleh pasien.

o Standar pada reasonable person

Standar ini merupakan hasil kompromi dari kedua standar sebelumnya, yaitu dianggap cukup apabila informasi yang diberikan telah memenuhi kebutuhan umumnya orang awam.

3. Consent elements

Elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu, voluntariness (kesukarelaan, kebebasan) dan authorization (persetujuan).

Kesukarelaan mengharuskan tidak ada tipuan, misrepresentasi ataupun paksaan. Pasien juga harus bebas dari ”tekanan” yang dilakukan tenaga medis yang bersikap seolah-olah akan ”dibiarkan” apabila tidak menyetujui tawarannya.

Consent dapat diberikan :

a. Dinyatakan (expressed)

o Dinyatakan secara lisan

o Dinyatakan secara tertulis. Pernyataan tertulis diperlukan apabila dibutuhkan bukti di kemudian hari, umumnya pada tindakan yang invasif atau yang beresiko mempengaruhi kesehatan penderita secara bermakna. Permenkes tentang persetujuan tindakan medis menyatakan bahwa semua jenis tindakan operatif harus memperoleh persetujuan tertulis.

b. Tidak dinyatakan (implied)

Pasien tidak menyatakannya, baik secara lisan maupun tertulis, namun melakukan tingkah laku (gerakan) yang menunjukkan jawabannya.

Meskipun consent jenis ini tidak memiliki bukti, namun consent jenis inilah yang paling banyak dilakukan dalam praktik sehari-hari.

Misalnya adalah seseorang yang menggulung lengan bajunya dan mengulurkan lengannya ketika akan diambil darahnya.

PROXY CONSENT

Adalah consent yang diberikan oelh orang yang bukan si pasien itu sendiri, dengan syarat bahwa pasien tidak mampu memberikan consent secara pribadi, dan consent tersebut harus mendekati apa yang sekiranya akan diberikan oleh pasien, bukan baik buat orang banyak).

Umumnya urutan orang yang dapat memberikan proxy consent adalah suami/istri, anak, orang tua, saudara kandung, dst.

Proxy consent hanya boleh dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan ketat.
Konteks dan Informed Consent

Doktrin Informed Consent tidak berlaku pada 5 keadaan :

1. Keadaan darurat medis

2. Ancaman terhadap kesehatan masyarakat

3. Pelepasan hak memberikan consent (waiver)

4. Clinical privilege (penggunaan clinical privilege hanya dapat dilakukan pada pasien yang melepaskan haknya memberikan consent.

5. Pasien yang tidak kompeten dalam memberikan consent.

Contextual circumstances juga seringkali mempengaruhi pola perolehan informed consent. Seorang yang dianggap sudah pikun, orang yang dianggap memiliki mental lemah untuk dapat menerima kenyataan, dan orang dalam keadaan terminal seringkali tidak dianggap “cakap” menerima informasi yang benar – apalagi membuat keputusan medis. Banyak keluarga pasien melarang para dokter untuk berkata benar kepada pasien tentang keadaan sakitnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan Cassileth menunjukkan bahwa dari 200 pasien pengidap kanker yang ditanyai sehari sesudah dijelaskan, hanya 60 % yang memahami tujuan dan sifat tindakan medis, hanya 55 % yang dapat menyebut komplikasi yang mungkin timbul, hanya 40 % yang membaca formulir dengan cermat, dan hanya 27 % yang dapat menyebut tindakan alternatif yang dijelaskan. Bahkan Grunder menemukan bahwa dari lima rumah sakit yang diteliti, empat diantaranya membuat penjelasan tertulis yang bahasanya ditujukan untuk dapat dimengerti oleh mahasiswa tingkat atas atau sarjana dan satu lainnya berbahas setingkat majalah akademik spesialis.

Keluhan pasien tentang proses informed consent :

o Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan terlalu teknis

o Perilaku dokter yang terlihat terburu-buru atau tidak perhatian, atau tidak ada waktu untuk tanya – jawab.

o Pasien sedang dalam keadaan stress emosional sehingga tidak mampu mencerna informasi

o Pasien dalam keadaan tidak sadar atau mengantuk.

Keluhan dokter tentang informed consent

o Pasien tidak mau diberitahu.

o Pasien tak mampu memahami.

o Resiko terlalu umum atau terlalu jarang terjadi.

o Situasi gawat darurat atau waktu yang sempit.

[1] Budi Sampurna, Zulhasmar Syamsu, Tjetjep Dwijdja Siswaja, Bioetik dan Hukum Kedokteran, Pengantar bagi Mahasiswa Kedokteran dan Hukum, Penerbit Pustaka Dwipar, Oktober 2005

[2] Sofwan Dahlan, 2003, Hukum Kesehatan Rambu-rambu bagi Profesi Dokter, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang hal 37

[3] Budi Sampurna, Zulhasmar Syamsu, Tjetjep Dwijdja Siswaja, Bioetik dan Hukum Kedokteran, Pengantar bagi Mahasiswa Kedokteran dan Hukum, Penerbit Pustaka Dwipar, Oktober 2005

Read more...

Kaidah Dasar Bioetika / Etika Kedokteran dalam Islam

1. Kaidah Niatan

Prinsip ini meminta dokter untuk berkonsultasi dengan hati nuraninya. Terdapat banyak masalah mengenai prosedur dan keputusan medis yang tidak diketahui oleh orang awam. Seorang dokter dapat saja melakukan suatu prosedur dengan alasan yang mungkin masuk akal dari sudut pandang luar, namun sesungguhnya memiliki niatan yang berbeda namun tersembunyi. Contoh praktisnya; penggunaan morfin sebagai penghilang rasa sakit pada perawatan kondisi terminal namun niat yang sesungguhnya adalah agar terjadi depresi pernafasan yang akan menyebabkan kematian.

2. Kaidah Kepastian (Qoidah al yaqiin)

Tidak ada yang benar-benar pasti (yaqiin) dalam ilmu kedokteran, artinya tingkat kepastian (yaqiin) dalam ilmu kedokteran tidak mencapai standar yaqiin yang diminta oleh hukum. Meskipun demikian diharapkan dokter dalam mengambil keputusan medis, mengambil keputusan dengan tingkat probabilitas terbaik dari yang ada. Termasuk pula dalam hal diagnosis, perawatan medis didasarkan dari diagnosis yang paling mungkin.

3. Kaidah Kerugian (Qoidah al dharar)

a. Intervensi medis untuk menghilangkan al dharar (luka, kerugian, kehilangan hari-hari sehat) pada pasien.
b. Tidak boleh menghilangkan al dharar dengan al dharar yang sebanding (al dharar la yuzaal bi mitslihi)
c. Keseimbangan antara kerugian vs keuntungan. Pada situasi dimana intervensi medis yang diusulkan memiliki efek samping, kita mengikuti prinsip bahwa pencegahan penyakit memiliki prioritas yang lebih tinggi ketimbang keuntungan dengan nilai yang sama, dari’an mafasid awla min jalbi al mashaalih. Jika keuntungan memiliki kepentingan yang jauh lebih tinggi daripada kerugian, maka mendapatkan keuntungan memiliki prioritas yang lebih tinggi.
d. Keseimbangan antara yang dilarang vs diperbolehkan. Dokter kadang dihadapkan dengan intervensi medis yang memiliki efek yang dilarang namun juga memiliki efek yang diperbolehkan. Petunjuk hukum adalah bahwa yang dilarang memiliki prioritas lebih tinggi untuk dikenali jika keduanya muncul bersamaan dan sebuah keputusan harus diambil, idza ijtima’a al halaal wa al haram ghalaba al haraam al halaal.
e. Pilihan antara 2 keburukan. Jika dihadapkan dengan 2 situasi medis dimana keduanya akan menyebabkan kerugian dan tidak ada pilihan selain memilih salah satu dari keduanya, yang kurang merugikan dilakukan, ikhtiyaar ahwan al syarrain. Suatu hal yang merugikan dilakukan untuk mencegah munculnya kerugian yang lebih besar, al dharar al asyadd yuzaalu bi al dharar al akhaff. Dengan cara yang sama, intervensi medis yang memiliki kepentingan umum diutamakan di atas kepentingan individu, al mashlahat al aamah muqoddamat ala al mashlahat al khassat. Individu mungkin harus mendapatkan kerugian untuk melindungi kepentingan umum, yatahammalu al dharar al khaas il dafiu al dharar al aam. Untuk melawan penyakit menular, pemerintah tidak boleh melanggar / menghilangkan hak-hak umum kecuali ada keuntungan umum yang bisa didapatkan, al tasarruf ala al raiuyat manuutu bi al mashlahat.

4. Kaidah Kesulitan / Kesukaran (Qoidah al Masyaqqat)

a. Kebutuhan melegalisir yang dilarang. Dalam kondisi yang menyebabkan gangguan serius pada kesehatan fisik dan mental, jika tidak segera disembuhkan, maka kondisi tersebut memberikan keringanan dalam mematuhi dan melaksanakan peraturan dan kewajiban syari’ah.
b. Batas-batas prinsip kesulitan: dalam melanggar syari’ah tersebut tidak melewati batas-batas yang diperlukan (secukupnya saja).
c. Aplikasi sementara dari prinsip kesulitan. Adanya suatu kesulitan, tidak menghilangkan secara permanen hak-hak pasien yang harus direkompensasi dan dikembalikan pada keadaan semula seiring dengan waktu; kesulitan melegalisir sementara dari tindakan medis yang melanggar, dan berakhir setelah kondisi yang menyulitkan tadi berakhir. Dengan kata lain, jika hambatan telah dilewati, tindakan medis yang dilarang kembali menjadi terlarang.

5. Kaidah Kebiasaan (Qoidah al urf)

Dalam prinsip ini, standar yang diterima secara umum untuk perawatan klinis dianggap diperkuat oleh syar’ah.

[1] Professor Omar Hasan Kasule; Aplikasi Nilai-nilai Islam pada Pengajaran Klinis; dipresentasikan di Seminar dan Lokakarya Implementasi Nilai-nilai Islam di dalam Pendidikan Kedokteran di Indonesia FKUNISMA 8 – 9 September 2007

Sumber : yusufalamromadhon.blogspot.com

Read more...

Maqosid Syari’ah dan Kaidah Dasar Bioetika / Etika Kedokteran dalam Islam[1]

Maksud syari’ah/maqosid syari’ah ditegakkannya hukum dalam Islam secara umum atau secara khusus tujuan dokter memberikan tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada pasien baik pribadi maupun dalam komunitas adalah untuk :

1. Hifdh Al din (Memberikan perlindungan terhadap agama)

Tujuan dari sudut pandang ini adalah memberikan atau meningkatkan hari-hari produktif ibadah serta aktivitas dakwahnya secara optimal bagi pasien-pasiennya. Juga yang tidak kalah penting adalah menjaga kelurusan aqidah dokternya sendiri dan pasien yang dirawat, atau komunitas masyarakat yang menjadi tanggung jawab formalnya bila dokter dalam posisi pejabat publik.

2. Hifdh Al nafs (Memberikan perlindungan terhadap kehidupan)

Tujuan dari sudut pandang ini adalah tidak saja mempertahankan kehidupan, tetapi adalah menegoptimalkan kualitas hidup yang dikaruniakan Allah kepada pasien atau sekelompok orang yang menjadi tanggung jawab formalnya.

Nafs ini juga diartikan harga diri atau kehormatan pasien yang dirawat.

3. Hifdh Al nasl (Memberikan perlindungan terhadap keturunan)

Tujuan dari sudut pandang ini adalah mempertahankan keruntutan garis keturunan. Karenanya di halaman sebelumnya dijelaskan Islam menghindari isu etik, seperti sewa rahim misalnya. Karena mengandung keraguan mengenai hal ini, maka lebih baik menghindari hal tersebut.

Perawatan antenatal, perinatal, dan post natal termasuk dalam usaha memberikan perlindungan terhadap kualitas keturunan. Termasuk pula perawatan infertilitas juga dalam maksud yang sama. Mendidik remaja agar menjadi orang tua yang berkualitas adalah usaha dalam hal ini.

4. Hifdh Al aql (Memberikan perlindungan terhadap akal sehat)

Tujuan dari sudut pandang ini adalah mengoptimalkan kualitas intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan ruhiyah yang telah dimiliki dari setiap penderita ataupun sekelompok orang yang menjadi tanggung jawab dokter.

Perawatan terhadap kelainan jiwa, seperti gangguan kecemasan, depresi, psikotik serta kecanduan obat-obatan dan alkohol, dengan berusaha mengembalikan fungsi-fungsi luhur otak pada taraf yang paling optimal, serta berusaha mengkampanyekan hidup tanpa obat dan alkohol adalah termasuk dalam hal ini.

5. Hifdh Al maal (Memberikan perlindungan terhadap kekayaan pribadi)

Tujuan dari sudut pandang ini adalah dokter ketika bekerja tidak saja mempertimbangkan efektifitasnya saja tetapi juga harus mempertimbangkan efisien atau ekonomis tidak suatu tindakan atau terapi.

Termasuk juga di sini adalah dokter memikirkan sudut pendanaan. Mencari pihak-pihak ketiga seperti LAZIS (Lembaga Amil Zakat Infak dan Shodaqoh) atau CSR (Corporate Social Responsibility) untuk membiayai pengobatan orang-orang lemah (mustadh’afin).

Sumber : yusufalamromadhon.blogspot.com

Read more...

Kisah Tentang Seorang Gadis dan Seprai Kusutnya

>> Selasa, Januari 27, 2009

Alkisah, ada seorang ibu memiliki anak perempuan yang pemarah. Sang putri suka sekali mengeluh tentang hampir semua hal disekitarnya. Maka, pada suatu hari ibu itu memutuskan untuk mengusutkan seprai tempat tidur putrinya lalu membiarkan begitu saja. Ketika gadis itu pulang dari sekolah, dia kesal sekali melihat tempat tidurnya yang berantakan. Dia pun menemui ibunya dan bertanya siapa yang membuat tempat tidurnya seperti itu. Ibu, kata ibunya, Sekarang, rapikan sepraimu. Dia menurut.
Hari berikutnya si ibu melakukan hal yang sama dan ketika gadis itu pulang dari sekolah dan melihat tempat tidurnya, dia tahu itu perbuatan ibunya lagi.
Keesokan harinya hal yang sama terjadi. Nah, si gadis jadi sangat penasaran.
Dia pergi menemui ibunya dan bertanya mengapa ibunya mengacak-acak tempat tidurnya. Putriku, mengapa kau membenci tempat tidur yang kusut itu?, tanya si ibu. Berantakan, Bu, dan kamarku jadi kelihatan tidak rapi dan kacau, jawab si anak.
Nah, kata si ibu, persis seperti seprai kusut itulah parasmu setiap kali kau merenggut dan mengeluh. Wajah cantikmu berubah jadi seperti tempat tidurmu yang berantakan. Hilang semua keelokannya!, demikian nasihat bijak si ibu, Tetapi, kalau kau memutuskan untuk berhenti merengut dan mengeluh dan mulai tersenyum lagi, wajahmu akan kembali secantik kamar tidurmu yang apik dan sepraimu yang rapi!



Wah bayangkan itu. Seprai kusut?
Aku bertanya pada diriku sendiri: Apakah aku membawa-bawa seprai kusut diwajahku? Apakah orang suka melihat seprai kusut atau yang rapi di wajahku? Sudahkah wajahku kehilangan kecantikannya hanya karena aku memutuskan untuk mengacak-acak sepraiku dengan berhenti tersenyum? Sejelek apa kelihatannya semua seprai kusutku?
Bagaimana dengan kalian, teman-teman? Apakah kalian sedang memikirkan seperti apa seprai kalian selama ini? Apakah selalu rapi atau kusut? Ingin tahukah kalian apa komentar orang tentang kalian bila kalian memampangkan seprai kusut itu?
Kalian tahu tidak?
Aku berjanji kepada diriku sendiri, bahwa sejak seprai baru ini dan seterusnya, aku akan memastikan bahwa seprai-sepraiku selalu terpentang dan rapi. Sekalipun seseorang memutuskan untuk duduk di atas sepraiku dan membuatnya sangat kusut, sekalipun seseorang memutuskan untuk dengan kasar menarik sepraiku hingga lepas dari kasur, sekalipun seseorang membuang sampah ke atas sepraiku, sekalipun seseorang memutuskan untuk melompat-lompat di atas tempat tidurku, mengacak-acak sepraiku.
George Elliot pernah berbagi kiat yang bagus bagi kita :
"Sunggingkan senyum dan kau dapat teman; kerutkan dahi dan kau dapat keriput"
Seraaam!
Lingkungan kita yang tercemar ini saja sudah cukup buruk karena ikut berperan dalam "pesatnya" pembentukan kerut di wajah kita. Jadi, apakah kita benar0benar ingin menginjak "pedal gas" itu teman-teman?
Dan sementara kalian berpikir, jangan lupa untuk tersenyum!

Sumber : Zabrina A Bakar

Read more...

Kisah tentang Seorang Pria dan Kantung Emasnya

>> Senin, Januari 26, 2009

Alkisah, seorang raja membangun sebuah jalan raya yang megah untuk warga kerajaannya. Setelah jalan itu selesai, sang raja memutuskan untuk mengadakan kontes. Dia mengundang seluruh rakyatnya untuk ambil bagian. Tantangan bagi mereka adalah siapakah yang bisa melalui jalan raya itu dengan cara yang paling baik. Pada hari kontes, orang-orang datang dengan kereta yang indah, dan ada juga sebagian yang datang mengenakan baju olahraga.
Sepanjang hari orang-orang melintas di jalan raya itu. Setiap orang yang tiba di penghujung jalan mengeluh kepada sang raja bahwa ada tumpukan tinggi batu dan puing ditinggalkan di suatu tempat di jalan, dan tumpukan itu menghalangi dan menghambat perjalanan mereka.
Di akhir hari, seorang pria melalui garis finish dan dengan kelelahan menghampiri sang raja. Pria itu letih dan kotor, tetapi dia berbicara kepada Raja dengan penuh hormat dan menyerahkan sekantung emas. Dia menjelaskan,"Di jalan tadi aku berhenti untuk menyingkirkan tumpukan batu dan puing yang merintangi jalan. Aku menemukan kantung ini di bawah salah satu batu besar, dan aku ingin Baginda mengembalikan kepada pemilik yang sah."
Sang raja menjawab,"Kaulah pemilik yang sah itu."
Pria menjawab,"Oh, bukan, ini bukan milikku. Aku tidak pernah memiliki uang sebanyak ini."
"Oh, sebaliknya,"kata raja,"kau berhak atas emas ini, karena kau memenangkan kontesku. Orang yang melintasi jalan dengan cara yang paling baik adalah orang yang membuat jalan itu lebih lancar bagi orang-orang yang lewat berikutnya."


Ya Allah, kisah ini membuatku berpikir.
Sudahkah aku membuat jalan lebih lancar bagi orang lain? sudahkah aku membantu menyingkirkan puing-puing yang menghalangi jalan orang lain? Atau apakah aku berpura-pura tidak melihat puing-puing itu? atau, yang lebih buruk, apakah aku hanya mengeluh tentang semua "puing" yang kutemukan di jalan dan tidak berbuat apa-apa untuk mengatasi?
Bagaimana dengan kalian saudara-saudaraku? Apakah kalian melewatkan kantung emas itu karena kalian tidak menyingkirkan "puing" untuk orang lain?
Pernahkah kalian ingin mengetahui berapa banyak kantung emas yang kalian lewatkan karena tak cukup peduli menyisihkan waktu untuk memindahkan atau menyingkirkan puing-puing di sepanjang jalan demi kenyamanan orang lain?
aku teringat sebuah kutipan anonim yang berbunyi :

"Perlakukan semua orang dengan manis, bahkan mereka yang kasar padamu--bukan karena mereka baik, tetapi karena kalian baik"

Pertanyaannya : Baikkah kita?

Sumber : Zabrina A Bakar

Read more...

Kisah tentang Suami yang Khawatir

Alkisah ada seorang pria yang khawatir bahwa istrinya memiliki masalah pendengaran. Karena tidak ingin menyakiti perasaan istrinya, diam-diam dia memutuskan untuk menemui dokter keluarga untuk meminta nasihat. Dokter itu menyarankan agar si suami ini menggunakan teknik yang paling mudah dan paling tua untuk menguji masalah sang istri. Teknik ini akan memungkinkan dokter itu mengetahui seberapa parah masalah pendengaran yang diderita si isteri.
"Bapak harus berdiri kira-kira 40 langkah dari istri bapak dan mengobrol seperti biasa dengannya dengan menggunakan suara dan nada normal. Jika dia tidak bisa mendengar bapak, mendekatlah hingga berjarak 30 langkah, dan terus begitu sampai dia bisa mendengar bapak, lakukan dari jarak 20 langkah, dan terus begitu sampai dia bisa mendengar Bapak."
"Kedengarannya mudah," kata pria itu dengan hati senang. Maka, hari itu, ketika istrinya sedang menyiapkan makan malam, dia menaksir jaraknya dari istrinya.
Empat puluh langkah. Ya, kira-kira sejauh ini, bisiknya di dalam hati. "Makan apa kita malam ini, Sayang?" Tanyanya dengan nada suara yang normal, Istrinya tidak menjawab.
Maka, dia mendekati tiga puluh langkah. Sekali lagi dia bertanya, namun tetap tidak ada jawaban.
Wah, parah ini, katanya didalam hati sambil bergeser hingga berjarak 20 langkah dari istrinya. Sekali lagi tidak ada jawaban.
Dia terus melanjutkan dan jadi begitu dekat dengan istrinya sampai-sampai dia berdiri tepat di sebelah istrinya ketika dia berkata, "Sayang, makan malamnya apa?"
Istrinya menoleh dan berkata,"Ya ampuuunnn, untuk yang ketujuh kalinya, Sayang, aku udah bilang makan malamnya menu DAGING AYAM!"


Kisah ini membuatku mengajukan pertanyaan berikut ini kepada diriku sendiri. Berapa kali sudah aku bertindak seperti pria itu? Berapa kali sudah aku menyalahkan orang lain dan bukan bermawas diri dari untuk mengetahui apa kesalahan diriku? Siapa saja "istri" yang terpaksa terkena tuduhanku? Mengapa aku begitu yakin bahwa bukan aku yang "tuli"? Mengapa aku tidak memeriksakan telingaku sendiri sebelum berkeras agar "istri-istriku" memeriksa telinga?

Aku teramat kasihan kepada para "istri" di luar sana, yang selama ini kukira "tuli" padahal sebenarnya sebaliknya.

Bagaimana dengan kalian, teman-teman? Kalian juga pernah mengira ada di antara "istri-istri" kalian yang tuli? Apakah menurut kalian, kalian sudah membuat mereka menderita karena merasa tuli padahal sedari awal bahwa kalianlah yang tuli? Apakah kalian secara teratur memeriksa telinga kalian sebelum menunjuk istri-istri kalian?

Oke, bagaimana pendapat kalian kalau kita semua bersama-sama pergi memeriksakan telinga. Aku yakin sekali bukan hanya pasti menyenangkan, kita bahkan bisa menuntut supaya diberi diskon kelompok!

Sumber : Zabrina A Bakar

Read more...

Perjalanan di Padang Gurun (Kokology 1)

>> Minggu, Januari 25, 2009

Meja Anda penuh dengan kertas-kertas tugas yang belum diselesaikan. Karyawan lain di kantor telah pulang. Anda melihat ke arah jam. Jam berbalik menertawakan Anda. Anda bertanya-tanya dengan perasaan yang tidak enak, apakah pekerjaan ini akan kunjung selesai.
Dosen Anda terus saja berbicara selama 3 jam kuliah dalam mata kuliah yang paling membosankan di dunia. Tidak ada tempat yang tersedia untuk menggambar iseng di buku catatan dan masih tersisa 30 menit sebelum kuliah selesai. Anda mulai berpikir bahwa entah bagaimana terpaku oleh waktu.
Menunggu dapat menjadi bentuk khusus dari penyiksaan, terburuk dari segala rasa sakit. Kombinasi frustasi dan kebosanan dapat membuat hati yang paling tenang sekalipun menjadi panik. Perjalanan pertama akan membawa kami berhadapan dengan hal-hal yang tidak berbatas. Luangkan waktu sejenak untuk mempersiapkan diri. Lantas masukilah padang gurun yang abadi....

1. Anda sedang menunggu seekor unta melewati padang gurun yang luas yang kelihatannya tidak akan berakhir. Anda telah berjalan sampai hampir kelelahan. Kata-kata apa yang akan dikatakan kepada unta yang telah membawa Anda sejauh ini?

2. Tepat pada saat ketika Anda mengira akan mati kehausan, sebuah oase yang indah muncul. Tapi seseorang telah ada di sana sebelum Anda. Siapakah orang tersebut? (Gunakan nama dari orang yang Anda kenal)

3. Waktu berjalan dengan lambat di padang gurun, dan terasa seperti lama sekali sebelum cahaya dari sebuah kota muncul di kaki langit. Anda akhirnya mencapai tujuan. Apakah perasaan Anda ketika sampai ke akhir perjalanan?

4. Waktunya telah tiba untuk berpisah dengan unta yang Anda tunggangi sejak lama. Saat Anda turun dari unta, seorang penunggang baru naik menggantikan tempat Anda. Siapa penunggang baru ini ? (Sebutkan nama orang lain dalam hidup Anda)

Read more...

Bagaimana agar terbebas gejala maag: perut kembung, rasa sebah, mual dan sakit ulu hati?

Hidup pada saat ini memang penuh dengan tantangan, perjuangan dan serba mengikuti life style, gaya hidup yang dianggap modern. Semua urusan harus cepat diselesaikan, pekerjaan dikejar tenggat waktu, tuntutan dari perusahaan tempat kita bekerja.

Dirumahpun kita tidak bisa lepas dari tuntutan keluarga yang bermacam-macam. Intinya kembali kepada kondisi keuangan dengan seribu satu permintaan dari anggota keluarga. Ada yang mau ini, mau itu, ganti ini, ganti itu sampai kepada permintaan yang kadangkala sulit untuk dikabulkan… Bagaimana kita tidak stress jadinya…

Stress inilah awal dari kacaunya serabut-serabut saraf pencernaan, yang merangsang dikeluarkannya asam lambung yang berlebihan. Terlambat makan sudah biasa, karena dikejar tenggat waktu, maka semakin menjadi-jadilah rasa sakit di uluhati dikarenakan perut kosong sementara asam lambung melimpah… Bagaimana menghindari hal ini?

Banyak jalan menuju Roma, demikian pula banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir gejala dan keluhan tersebut. Bila kesempatan untuk makan siang tidak ada, maka sebaiknya kita membawa bekal minimal biskuit yang bisa dikulum dalam mulut tanpa perlu menguyah dan menimbulkan suara berisik, sambil tetap anda bekerja. Minimal untuk ‘ngganjel’, sehingga asam lambung akan berkurang karena telah dimanfaatkan untuk mencerna biskuit…

Atau ada cara lain, minumlah susu bisa dari kemasan siap minum, sedikit-sedikit. Jadi dengan demikian kita telah melatih makan atau minum dalam porsi kecil, tapi frekuensi sering. Bila pola makan ‘frequent small feeding’ ini anda praktekkan, maka lambung akan terbiasa dan kembali berfungsi normal karena telah terlatih kapan dan seberapa banyak asam lambung harus diproduksi dan dikeluarkan…

Apa pantangan yang harus dijaga oleh pengidap sakit maag? Hindari makanan yang bercita-rasa asam dan pedas, kurangi atau hindari konsumsi santan, gorengan dan buah durian serta nenas. Jangan konsumsi makanan yang bertekstur keras seperti dendeng, nasi kerak, dll. Pilih makanan lembut dan hangat : nasi hangat, bubur hangat, dll.

Last but not least, minuman mengandung soda seperti minuman soft drink yang amat populer dikalangan anak muda, sebaiknya dikurangi atau dihindari. Gas yang terbentuk akan sangat membuat perut kembung dan terasa penuh serta perih…

Mengenai waktu makan yang baik. Karena pengosongan lambung terjadi dalam waktu empat jam, maka sebaiknya orang sehat mengkonsumsi makanan setiap empat jam juga. Bagi yang telah terlanjur sakit maag, itu tadi pola makan ‘frequent small feeding’ yang mesti diterapkan, sampai kondisi lambung anda kembali normal…

Ada satu cara sederhana untuk menjaga kesehatan lambung. Cobalah mengkonsumsi daging aloe vera (lidah buaya). Tanpa perlu dimasak, buang kulitnya, ambil isinya. Sebaiknya dipotong kotak-kotak seperti potongan es batu di dalam lemari es. Campurkan juice apa saja -saya suka juice apel- kedalam daging aloe vera. Langsung diminum dan dikunyah daging aloe vera tersebut.

Rasakan khasiatnya, hanya dalam satu kali minum… Anda akan dibuat tercengang, semua keluhan hilang, kemana larinya? Bila ingin menjaga kesehatan lambung dan saluran cerna, konsumsilah secara rutin 3 kali seminggu. Buktikan sendiri manfaatnya.

Sumber : www.sukmamerati.com

Read more...

8 Tip Memainkan Kokology

1. Katakan hal pertama yang muncul di kepala anda
Permainan ini akan berjalan dengan baik jika Anda tidak ragu atau memikirkan kembali pilihan jawaban anda. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, jadi santai saja dan katakana apapun yang muncul di pikiran.

2. Kalau bisa mainkan bersama orang lain
Kokology dapat dibaca sendirian sama seperti buku-buku lain, tapi akan sangat menyenangkan, mengasyikkan, dan menghibur ketika Anda bermain bersama teman atau dalam bentuk kelompok. Saat itu adalah kesempatan untuk bergembira dan saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik. Di lain pihak, Anda akan mendapati diri sendiri sangat berbeda sehingga seolah-olah berasal dari planet lain. Hanya ada satu cara mengetahuinya dengan yakin.

3. Jangan berusaha mengira-ngira jawaban
Adalah lazim ingin berusaha lebih pintar dari kuis atau mengira-ngira arti yang mungkin tersembunyi. Tapia pa yang akan dipelajari jika Anda menggunakan cara itu?

4. Jujurlah dengan diri sendiri
Kokology mungkin hanya sebuah permainan, tapi seperti permainan bagus lain, kokology dapat mengajarkan sesuatu tentang diri sendiri jika Anda mengijinkan. Jangan takut menerima kebenaran ketika kesalahan kecil atau kekurangan Anda tersingkap. Saya dapat merasakan bahwa Anda pada dasarnya seorang yang baik, pandai, dan disukai. Lagipula, Anda membeli buku ini, kan?

5. Bersiaplah
Beberapa quiz akan meminta Anda menulis sesuatu atau menggambar, jadi ada baiknya menyiapkan pena/pensil dan beberapa kertas sebelum mulai. Level kokology berikutnya mungkin menginginkan Anda berusaha merekam permainan di sebuah pesta kantor. Ekspresi wajah orang ketika karakter yang sesungguhnya tersingkap sangat berharga sekali. Rahasia yang dikatakan mereka tanpa disadari akan menjadi hal berharga juga.

6. Jangan membaca lebih awal
Ini juga termasuk saran untuk tidak berusaha menebak jawaban, juga terhadap orang yang suka terlebih dahulu membaca halaman terakhir novel misteri. Mengapa tidak membuka diri untuk mendapatkan kejutan? Apakah sangat puas bila bisa berkata, “Oh, saya sudah tahu?”

7. Lihatlah reaksi orang (termasuk diri sendiri)
Terjemahan dari peristiwa yang ada dalam buku ini hanya sebuah titik awal untuk belajar banyak tentang diri Anda dan orang lain. Kadang-kadang lebih mengandung pelajaran (dan menghibur) untuk melihat bagaimana seseorang bereaksi terhadap jawaban yang tidak terduga daripada membaca sendiri
8. Tetaplah berpikiran terbuka
Dalam kokology,seperti dalam kehidupan, sangat penting untuk tetap memiliki sudut pandang yang benar. Tidak ada jawaban yang benar. Ada lebih dari satu cara untuk membaca setiap situasi. Jika Anda bermain bersama teman2, ambillah waktu untuk belajar dari dan tentang mereka. Betapa tidak menyenangkan dunia ini jika kita memiliki pikiran yang sama? Keanekaragaman adalah bumbu kehidupan

Read more...